Rabu, 07 September 2011

Get Ur Dreams...!!!

Bermimpi adalah hak setiap orang. Mimpi bukan hanya milik orang kaya... orang yang tampan... cantik... atau pandai... melainkan milik semua orang. Bahkan cacat sekalipun. Masih inget Stephen Hawking...??? walaupun dia tidak mampu menyangga kepalanya tetapi dia jenius dalam ilmu pengetahuan... atau si Thomas Alfa Edison yang berhasil menemukan lampu pijar walaupun pas SD dulu diusir dari sekolahnya...


Nha... kita, yang nota bene generasi penerus bangsa, harus punya mimpi... sesuatu yang besar tentunya... bahkan yang mustahil sekalipun. JK Rowling... dia dulu dianggap gila karena tulisan-tulisannya yang aneh alias tidak wajar... sekarang... siapa sih yang g tau Harry Potter...??? Karya JK Rowling yang berhasil membuatnya menjadi kaya...atau.. Robert Stevenson... seorang insinyur yunior di Skotlandia... setelah bertahun-tahun berjuang akhirnya berhasil membangun menara mercusuar di atas karang... walaupun sebelumnya sempat ditentang majelis mercusuar di Skotlandia karena menganggap idenya itu mustahil...


Jika teman-teman punya mimpi... jangan hanya di angan-angan... tuliskan mimpi itu... misalnya dicatat dalam sebuah buku... sebut saja " Buku Mimpi "... he3... Dalam buku itu tuliskan semua yang menjadi impian teman-teman... misalnya... 5 Nopember 2012 artikel saya sudah terpampang di koran-koran dan majalah-majalah... atau... 5 Nopember 2012 saya sudah menerbitkan sebuah buku... jangan ragu-ragu untuk menulis mimpi-mimpimu... trus... setting ur dreams... tuliskan langkah-langkah yang harus kamu lakukan untuk meraih mimpi-mimpimu itu... sebaiknya terperinci... dan yang penting teman-teman harus mempunyai komitmen untuk terus meraih meraih impian-impian itu... abaikan semua perkataan orang yang meremehkanmu...abaikan juga kelemahan yang ada pada dirimu... misalnya... " aku kan cuman lulusan SMA "... atau.. aku kan g pandai... " ... aku kan miskin... "... aku kan... dan aku kan lagi... itu semua adalah keyakinan2 palsu...!!! abaikan itu semua... karena itu semua akan menghambat langkahmu untuk meraih impian2mu... tataplah ke depan... teruslah bermimpi... dan berusaha untuk meraihnya...


Gimana teman-teman...??? masih takut bermimpi...??? So... Get Ur Dreams...!!! Jangan takut bermimpi....!!!

Pengen Resign...

Nggak kerasa sudah hampir lima tahun saya bekerja. Bekerja di sebuah kantor pemerintahan dengan golongan paling rendah. Tercatat tiga orang dengan golongan paling rendah di kantor. Saya termasuk di dalamnya... he3... . Gimana nggak paling rendah lha wong nggak nglanjutin kuliah. Lha yang lulus D3 kemaren...??? itu kuliah nggak resmi alias ilegal alias nggak ijin atasan. Bengal kan...??? sengaja biar pangkat golongannya nggak naik-naik. Toh saya tidak berambisi untuk menjadi pegawai dengan jabatan tertentu. Lebih tepatnya saya menjalani pekerjaan ini karena punya hutang dengan pemerintah yang telah sudi menyekolahkan saya selama satu tahun di sebuah sekolah tinggi kedinasan. Dan hutang saya telah lunas lho... ijazah yang ditahan selama ikatan dinas sudah saya pegang... horeee.... (*padahal cuma d1... he3...)


Saya merasa kok tidak sreg kerja di kantor. Dengan jam kerja yang panjang saya merasa diperbudak waktu. Nggak bersyukur...??? saya sangat bersyukur telah diberi kesempatan untuk bekerja. Dengan bekerja saya bisa membantu keluarga dan bisa survive hidup di perantauan. Tapi jujur saya tidak enjoy dengan pekerjaan ini. Saya sangat menginginkan pekerjaan yang waktunya bisa fleksibel. Saya merasa sehari-hari hanya disibukkan dengan kepentingan dunia. Dari jam 07.30 sampai dengan jam 17.00. Psssttt... saya juga tipe orang yang nggak suka dengan prosedur yang ribet.


Pengen banget resign. Tapi saya nggak bisa sembrono dengan tiba-tiba mengundurkan diri. Saya harus mempersiapkan pekerjaan pengganti sehingga keluarga tidak terlalu kecewa dengan pengunduran diri saya. Saya memutuskan les bahasa. Dengan harapan pada nantinya saya bisa mengajar bahasa. Kenapa mengajar...??? karena mengajar lebih fleksibel waktunya. Entah kapan saya bisa resign. Sekarang saya harus mempersiapkan segalanya dan yang terpenting komunikasi dengan Ibu selaku single parent. Meyakinkan insya allah saya bisa mendapatkan rizki lain nggak hanya dari pekerjaan saya selama ini. Amin.... semoga keinginan saya bisa tercapai.


Mengejar dosen...

Mengenang memori dikit ahhh masa-masa penyusunan TA... salah satunya bagaimana susahnya mendapatkan tanda tangan dosen penguji... cekidot yuukk...


Tanggal 17 Februari lalu merupakan hari yang sangat melelahkan. Memangnya ada apa...? Gimana nggak capek lha wong keliling Jakarta. Jakarta Barat - Jakarta Selatan - Jakarta Timur - Jakarta Barat. Fffiuuhhh... sendirian... mana di tengah-tengah teriknya matahari lagi... di Jakarta pula. Cuma bisa ngurut dada plus terus menyuntikkan kata sabar... sabar ndru...


Ceritanya saya harus mengejar dosen (Bukan mengejar mas-mas... hi3...) untuk menandatangani revisi Tugas Akhir saya. Tinggal dosen tersebut saja yang belum menandatangani. Beliau dosen penguji 2 ketika sidang waktu itu. Masih sangat muda (jangan2 tua-an saya lagi...) sehingga saya memanggilnya dengan mbak ketika sidang (nglunjak banget ya... masa' bu dosen dipanggil mbak...). Sehari sebelumnya saya sudah sms ke beliau bahwa saya mau bertemu untuk revisi TA. Beliau menyanggupi untuk janjian jam 12 di daerah Warung Jati - Jakarta Selatan. Saya segera mengiyakan. Dan bela-belain nggak kerja hari itu demi mengejar tanda tangan bu dosen ini.


Dengan semangat 45 berangkatlah saya ke Warung Jati dengan naik busway. Busway melaju lancar tanpa ada hambatan. Sekitar 2 jam perjalanan (gitu kok lancar...). Setelah nyampe kampus dengan pede tanya keberadaan bu dosen ke pihak administrasi kampus. " Bu A jadwalnya sore mbak... ", Kata pihak Administrasi. "Tapi saya udah janjian kok mbak...", Jawabku. Saya putuskan untuk sms bu dosen. Tahukah saudara-saudara apa jawaban beliau.... "Saya lagi di Kampus yang di Dewi Sartika...". Lemas kaki saya demi membaca sms beliau. ffffiuuhhh... FYI, saya membawa beban berat (1 tas ransel yang berisi laptop ukuran 14 inch dan beberapa buku plus tas jinjing berisi TA lama dan TA revisi). Dalam hati pengen teriak.... aduhhh kenapa nggak ngasih tau saya... coba kalau tadi saya nggak sms beliau... bisa sampe lumutan nunggu. Alhamdulillah kemaren saya masih bisa mengendalikan emosi. Dengan berlapang dada sayapun sms beliau. "Ya sudah bu saya ke Dewi Sartika...".


Show must go on... lanjut... nanggung... tinggal selangkah lagi... saya memutuskan untuk tetap menemui beliau. Sampai ke ujung duniapun akan saya kejar bu... . Padahal saya nggak tau dari Warung Jati ke Dewi Sartika harus naik bus apa. Untungnya (udah apes masih bilang untung...) saya pernah kos di daerah mampang. Jadi agak taulah daerah Jakarta Selatan. Ingatan saya tertumbuk pada Kopaja 20 jurusan Lebak Bulus - Senen yang melewati depan kampus. Pikirku saya bisa naik Kopaja ini lalu turun di Indonesia Power trus naik bus yang ke arah Cawang turun di Cawang atas dilanjutkan lagi dengan naik mikrolet ke arah Dewi Sartika. Sipp.. . Yahh... manusia hanya bisa berencana. Sudah sekitar 15 menitan nunggu kok bus yang ke arah Cawang nggak ada yang kelihatan batang hidungnya... biasanya kan banyak. Yang ke arah Pancoran aja yang lewat bisa dihitung dengan jari. Tanya Ibu-ibu di halte katanya ada tapi jarang. Tungguin aja deh... udah terlanjur... (setia banget ya...). Tepok jidat... lupa... kan bus arah Cawang sudah tidak beroperasi lagi... diganti busway. Akhirnya naik busway. Baru kali ini naik busway jurusan Cawang. Turunlah saya di Halte Cawang BNN. Tanya lagi ke bapak-bapak di halte busway kalau mau ke dewi Sartika naik apa. Dan saya diarahkan untuk naik mikrolet 19. "Cuman bayar 2000 mbak...". Oke deh bapak... makasih... . Fffiuuhhh... nyampe juga saya di Dewi Sartika. Cuman 10 menitan saya disana. Cuman minta tanda tangan... basa-basi sebentar... pamitan. Nggak ada acara marah-marah ke bu dosen. nanti malah dipersulit lagi revisi TA saya. Dan... Makasih bu... . Sejengkel apapun ya tetap kata itu yang keluar dari mulut saya.


Perjalanan pulang ditempuh dengan naik mikrolet ke arah PGC (kenapa saya g langsung ke halte busway UKI ya... hadehhh...). Naik busway yang ke arah Juanda trus transit lagi dilanjutkan yang ke arah Kalideres. Alhamdulillah... nyampe Cengkareng jam 5. Pundak dan kaki udah kayak mau patah. lha wong bawa beban berat plus jalan jauh lagi. Alhamdulillah... saya masih diberi kekuatan untuk melakukan ini semua.