Senin, 28 Maret 2011

Mengajar yang Mau diajar... (*Guru Nekad...)

Profesi pengajar merupakan salah satu profesi yang saya kagumi... dambakan... pokoknya pengen banget yang namanya mengajar. Keinginan mengajar itu justru muncul pas saya sudah kerja. Apalagi akhir-akhir ini... ketika saya sudah lulus kuliah... keinginan untuk mengajar sangatlah kuat. Pengen kalau malam disambi mengajar privat tapi kok ya masih banyak kesibukan lain yang harus dilakukan di malam hari (*sok sibuk... hi3...). Pengen menjajal kemampuan mengajar di sebuah bimbel tapi kok ya masih dipikir-pikir ulang. hadehhh...

Padahal pas saya masih kecil (*masih imut-imut...) tidak ada sama sekali keinginan dari diri saya untuk menjadi seorang pengajar. Kalau saya sedari kecil sudah pengen menjadi pengajar tentulah saya dengan mantap akan memilih kuliah di fakultas Keguruan. Nyatanya kan tidak. Karena memang saya tidak mau menjadi seorang pengajar. Alasannya simpel tidak mau ikut-ikutan bu'e yang nota bene seorang guru SD. Makanya dulu ketika ditanya apa cita-citanya saya bingung. tidak seperti anak-anak yang lain yang dengan cepat menjawab "guru...", "dokter...", "polisi...", dsb. Saya bingung. Karena saat itu saya ingin menjadi ahli pertanian. Bahkan pas masuk SMU saya sudah mengincar IPB berharap mendapatkan PMDK di sana. Yang lucu pas diminta mengumpulkan gambar yang terkait dengan cita-cita saya malah mengumpulkan gambar sawah. Maksudnya saya kelak ingin menjadi Menteri Pertanian. He3...

Waktu terus berlalu. Ternyata saya kuliah di jurusan Teknik (*jurusan yang sama-sekali tidak saya mengerti...). Pertama kali merantau di kota metropolitan kedua. Kejamnya mirip2 ibukota negara. Aduhh... ternyata biaya kuliah dan biaya hidup di perantauan sangat mahal. Atas saran seorang teman, saya disarankan mengajar privat. Saya yang waktu itu polos nggak tau bagaimana caranya kita bisa mendapatkan murid. Saya diminta menghubungi bimbel2 yang sedang membuka lowongan pengajar. Cari informasinya di koran Sabtu biasanya banyak info lowongan pekerjaan. Mulailah saya memelototi edisi koran Sabtu. Beberapa bimbel saya hubungi dan jawabannya datar-datar saja. fffiuhhh... Kebanyakan mereka mencari pengajar Fisika. Untuk urusan pelajaran yang satu ini saya angkat tangan. Menyerah... . Tiga tahun belajar Fisika tidak ada yang nyangkut di kepala.

Atas kehendak Allah, mendaratlah saya di ibukota negara. tepatnya di Jurangmangu. tentu hidup di ibukota lebih kejam. Keinginan saya untuk mencari tambahan uang dengan mengajar masih bulat. jadi saya mengajar itu bukan karena saya pinter... tapi karena nekad... kepepet... . Lumayan uangnya bisa buat beli buku. Berbekal kenekadan inilah saya mendaftar di bimbel kampus. Selang tak berapa lama saya sudah bisa mempraktekkan ilmu nekad saya. Waktu itu saya diamanahi mengajar Matematika SD di sebuah cluster. Mewah bo... bahkan anak yang saya ajar ini cas-cis-cus ngomong bahasa Inggris sama anggota keluarga yang lain. Saya ya cuma bengong... alhamdulillah kalau Matematika SD waktu itu masih bisa teratasi.

Pasien kedua (*emangnye dokter...) adalah anak Bapak kos. Si anak ini kelas 3 SMP. Sedang mempersiapkan untuk UAN. Waduhh... lebih berat ini resikonya. Bagaimana coba kalau nilai UAN anaknya jeblok... jelek... tidak ada SMU negeri yang bisa menerima. Tapi karena saya juga butuh... akhirnya saya terima tawaran bapak kos. Yang saya pikirkan waktu itu pokoknya kalau saya tidak bisa saya akan bertanya sama teman-teman sekelas. Kan mereka pinter-pinter. Benarlah... terkadang ada beberapa soal yang saya tidak bisa dan saya akan berkata ." Dik besok ya saya selesaiin soal ini..". Paginya saya akan sibuk bertanya kesana-kemari tentang soal matematika. Hi3... dasar guru nekad.

alhamdulillah nilai UAN anak bapak kos tidak terlalu jelek... pun tidak terlalu bagus... he3...(*gurunya modal nekad doang...) diterima di SMU Negeri. Karena si anak sudah lulus SMP dan sayapun sudah lulus kuliah (*maklum... cuman setahun...) maka berakhirlah masa jabatan saya menjadi seorang pengajar.

Terkadang rindu dengan suasana itu. Masa-masa dimana saya bisa berbagi ilmu dan membuat saya mengingat kembali pelajaran2 yang telah silam. Ingin sekali mengulangnya. Hayoo... siapa ni yang mau menjadi pasien selanjutnya... (*lagi ngincer bocah2 yang mau saya jadikan korban berikutnya... korban kenekadan... hi3...)

2 komentar:

  1. salam kenal mbk,..pinky bgt euy..pasti lg sibuk ya..?ngajar pas musim ujian kayak gini sdg laris2nya doonk..pokoknya tetep semangat ya!smgt up date jg donk mbk..

    nb:minta ijin jd followermu.thnks ya..ditunggu kunjungannya!

    BalasHapus
  2. he3... iya mbak pinky banget... ini lagi kangen pengen ngajar... udah lama g ngajar... lama banget g update blog...

    silakan mbak... saya juga mohon dibantu... newbie nih mbak...

    BalasHapus