Senin, 09 Januari 2012

Ironi Pernikahan... Part 2...


Alhamdulillah satu per satu teman seangkatan mulai dari teman SD sampai teman kuliah bahkan teman ngaji telah menyempurnakan separuh diennya. Turut berbahagia atas pernikahan mereka. Tetapi ada satu hal yang membuat saya prihatin dengan walimah yang diselenggarakan. Ternyata masih banyak kaum muslimin yang masih belum memahami konsep pernikahan Islam. Saya tidak akan membahas proses menuju pernikahan tetapi hanya konsep walimah yang Islami. Masih banyak saya temui -bahkan teman-teman yang sudah paham- kurang memperhatikan konsep walimah menurut Islam itu seharusnya seperti apa. Sehingga walimah yang mereka selenggarakan tidak ada bedanya dengan masyarakat kebanyakan yang belum memahami konsep pernikahan Islami. Ikhtilat, tabarruj, tidak menggunakan musik yang islami, menggunakan kebaya yang ketat, kerudung yang cuma melilit leher, masih berbau klenik dan lain-lain. Padahal seharusnya bagi teman-teman yang sudah paham mengenai konsep pernikahan Islam hal ini tidak boleh terjadi. Mari kita bahas mengapa hal ini bisa terjadi.

Jodoh itu misteri. Yang bisa kita lakukan adalah berikhtiar dan berdoa. Karena tidak tahu kapan kita akan menikah itulah yang membuat kita sedari dini harus berikhtiar semaksimal mungkin. Ikhtiar tidak hanya terkait mencari jodoh tetapi terkait sosialisasi pernikahan Islam kepada keluarga. Tidak mudah mensosialisasikan konsep pernikahan Islam ini ke keluarga. Apalagi yang masih taat adat. Sulit memang tetapi bukan berarti tidak mungkin. Semuanya membutuhkan proses. Ada yang prosesnya cuma sebentar, ada yang prosesnya lama bahkan sampai bertahun-tahun. Allah menilai usaha kita dalam menjalani proses itu. Dan perlu juga dipahami ada kaidah kausalitas di situ. Ketika kita sudah berusaha maksimal insya allah hasilnya maksimal juga. Jika ternyata hasilnya tidak sesuai dengan proses yang sudah dijalani berarti memang qodlo' Allah. Yang penting kita sudah menjalani prosesnya. Nha hal inilah yang sering disepelekan oleh teman-teman. "Kan belum ada calonnya ngapain sosialisasi sekarang...???" justru kita harus sosialisasi sedini mungkin walaupun belum ada calon. Menurut pengalaman (ehmm...) sosialisasi ke keluarga itu tidak cukup seminggu atau dua minggu tetapi bertahun-tahun. Karena mereka tidak mau berbeda dengan masyarakat kebanyakan. Takut mendapat cemooh, caci maki, dan lain-lain. Itulah yang sangat sulit untuk mengubah pemikiran orang tua ataupun keluarga besar. Kita harus pandai menjelaskan kepada mereka tentang konsep pernikahan Islami tersebut tanpa ada kesan menggurui. Dan yang penting emosi selama menjelaskan harus tetap terjaga. Jangan sampai malah tercipta hubungan buruk antara kita dengan keluarga besar. Bagaimanapun mereka adalah saudara kita dan kita membutuhkan mereka ketika menyelenggarakan walimah nanti.

Jangan pernah berhenti untuk mensosialisasikan konsep pernikahan Islam ini ke orang tua dan keluarga besar. Manfaatkan momen-momen berkumpulnya keluarga besar untuk mensosialisasikan hal ini. Misalnya ketika Idul Fitri atau arisan keluarga. terlebih ke orang tua, Jangan menunggu sampai Idul Fitri usahakan setiap ada kesempatan maka lakukanlah. "Saya kan merantau Mbak... ketemu orang tua setahun sekali pas Idul Fitri doang...???" itu hanya alasan saja. Memangnya dalam setahun tidak pernah menelepon orang tua...??? Tidak mungkin kan...??? ketika menelepon itulah kesempatan kita untuk mensosialisasikan hal tersebut. Tidak harus setiap menelepon tetapi setidaknya sesekali kita mensosialisasikannya. Tenang saja jangan surut dengan penolakan di awal. Lakukan terus lagi... lagi... dan lagi. Oia jangan lupa denah juga harus digambar sedetail mungkin. Dimana letak pelaminan, meja prasmanan, tamu laki-laki dan wanita, pintu masuk, pemasangan hijab, dan lain-lain. Tentu saja disesuaikan dengan kondisi rumah kita masing-masing.

Insya Allah ketika kita sudah berusaha maksimal kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan itu sangat kecil sekitar 0.0000xxx%. hanya satu yang kita yakini... "Gusti Allah mboten sare..."

Untuk proses selanjutnya dibahas di next part... ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar